Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Induk Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene.
Pemerintah kabupaten Majene melalui Bidang Pengembangan Ekonomi Bapeda Majene tengah menyusun Dokumen Rencana Induk Kelautan Perikanan Kabupaten Majene. Dokumen tersebut akan memuat prinsip-prinsip keberlanjutan, yang akan mendukung program revolusi biru sebagai bagian dari visi misi pemerintah kabupaten Majene.
Untuk menjaring informasi dan data dari stakeholder terkait, di gelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Induk Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene, Jumat 1 November di Kantor Bapeda Majene.
Bupati Majene Fahmi Massiara yang membuka FGD tersebut mengatakan dengan melihat karakteristik masyarakat pelaut di Majene yang sumber kehidupannya berasal dari laut, maka selayaknya kelestarian laut harus menjadi perhatian khusus. Ia juga menginformasikan data potensi perikanan tangkap dari BPS berkisar 18.000 ton pertahun. Dengan potensi tersebut sangat penting untuk lebih dikembangkan kedepannya. Ia berharap, melalui FGD ini semua stakeholder berperan aktif dalam memberikan data dan informasi untuk memperkaya dokumen tersebut nantinya.
Kepala Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bio Teknologi Kelautan dan Perikanan Kemenrtian Kelautan RI Prof Dr Hari Eko Irianto, mengungkapkan masih ada waktu satu bulan untuk bekerja lebih keras lagi. Untuk awal ini, tim akan menjaring masukan sebelum kelapangan. “ Sesuai dengan potensi Sumber daya yang ada, telah tergambar dalam master plan tahun depan tinggal pelaksanaan” Dengan Masterplan tersebut, sektor perikanan akan menjadi salah satu sub unggulan di Majene terangnya.
Hadir dalam FGD tersebut, Wakil Bupati Majene, Asisten II, Keyua TIM Penyusun Dokumen Rencana Induk Kelautan dan Perikanan, Kepala OPD terkait, Camat Banggae Timur, Para Kabid, Kasubid Bapeda Majene, Ketua KTNA Majene, Ketua Koperasi Nelayan, Tokoh masyarakat dan peserta lainya.